Pages

SMK MUTU Juara I Lomba Inovasi Cipta Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2012 Tingkat Kabupaten Gresik

Juara I Lomba Inovasi Cipta Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2012 Tingkat Kabupaten Gresik Menciptakan Alat Pengaman Tambak dari Pencurian Berbasis SMS siswa Kelas XI TEI yang bernama Dewi Fermoni Sucik dan Novita Sari dengan Guru Pembimbing Indah N. Lailah, ST. Penyerahan Piala oleh Bapak Bupati Gresik di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) di Jl. Jaksa Agung Suprapto Gresik

Sosialisasi PSB ke SMP wilayah Bungah, Sidayu, Dukun, Manyar dan Lamongan

Bapak Abd. Adlim Selaku kesiswaan SMK M 1 Gresik, sedang menjelaskan Profil SMK M 1 Gresik, Hasil Karya Siswa, Prestasi Siswa, dll
Salah satu siswi SMP sedang mengirim SMS untuk mencoba Hasil Karya Siswa SMK M 1 Gresik, yaitu Smart Home berbasis SMS, menyalakan dan mematikan lampu dengan SMS
Siswa SMP yang sedang mengirim SMS untuk mematikan lampu dari hasil karya siswa SMK M 1 Gresik Smart Home Berbasis SMS
saat Presentasi menjelaskan Profil SMK M 1 Gresik dan membagi Brosur Notebook Pendaftaran Siswa Baru
Salah satu Siswi membacakan kiriman SMS dari Alat Smart Home berbasis SMS yang berbunyi, "Assalamu'alaikum Lampu 1 telah dinyalakan, SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Bisaaa!!"
didepan Kamera, ceeeeeessss.. ^_^
serius sekali.. hehee..

WORKSHOP KREATIFITAS SISWA KE DUNIA TEKNOLOGI

Di Gresik, Cewek Diajari Membuat Robot


SERIUS - Siswa peserta pelatihan robotika tengah serius mengerjakan pembuatan robot. Foto:surya/adi agus santoso
GRESIK | SURYA Online - Puluhan siswa dari
30 SMP se Gresik, mengikuti pelatihan
membuat robot yang diberikan oleh SMK Muhammadiyah 1 Gresik (STM Muhammadiyah Bungah), Minggu (5/2/2012). Selain membuat
robot (robotika), juga ada dua kelas lainnya
yaitu programer dan motor.
Peserta kelas robotika, diperkenalkan robot
mobil yang bisa melaju sesuai dengan perintah
yang diterimanya. Setiap dua peserta,
mendapat satu set untuk dibuat robot mobil,
dan harus dirangkai sendiri.

Sedangkan di kelas programer,
diperkenalkan alat pemantau banjir berbasis SMS, dimulai dari paparan ceramah yang
dibantu dengan peraga langsung mapun LCD. Peserta juga diajari memasukkan
program ke dalam mikro kontroler.
Nurul, siswi SMPN II Gresik mengaku mengikuti kelas robotika semula hanya sekadar ingin
tahu, karena adiknya setiap kali mainan mobil balap selalu dibongkar pasang. “Setelah
lihat paparan dan praktek, ternyata menyenangkan dan saya bisa merangkai meski cewek,”
akunya bangga.
Kepala SMK Muhammadiyah I Gresik Imam Syafi’i mengatakan, kegiatan ini murni sebagai pembelajaran bagi siswa SMP agar lebih banyak tahu tentang tehnik. “Kegiatan ini akan
kami agendakan berkelanjutan, sehingga pengetahuan mereka tidak cuma dalam tahap
ingatan saja,” paparnya.
Penulis : adi agus santoso
Editor : Adi Agus Santoso

Siswa SMK Muhamadiyah 1 Kec. Bungah, Gresik Ciptakan Alat Deteksi Banjir Lewat SMS

 

Seringnya musibah banjir yang kerap melanda wilayah gresik memicu dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan 01 Muhammadiyah, di Kecamatan Bungah, Gresik – Jawa Timur, untuk membuat alat digital pendeteksi datangnya banjir (19/12/2011). Keduanya yakni, Mohammad Faizal Zulmi dan Halwi Yudiapratama. Mereka adalah siswa kelas satu, jurusan teknik elektro industri.

Prinsip kerja alat ini adalah menghubungkan beberapa elemen elektronik, dengan media komonikasi berupa handphone. Diantara komponen yang di butuhkan yakni, micro control, selang pipa, kabel, modem, lampu, speaker alarm, serta beberapa alat pendukung lainnya.

Proses pembuatan alat ini memakan waktu hingga tiga bulan. Lamanya pembuatan alat ini, dikarenakan harus memasang alat micro yang disimpan didalam pipa kecil, sebagai tiang kontrol ketinggian air. Didalam pipa, terdapat empat buah alat micro control untuk menunjukkan tanda siaga satu, hingga siaga empat.

Alat tersebut kemudian dimasukkan kedalam pipa plastik.sementara diluar pipa, di tambahkan gabus yang didalamnya terdapat elemen magnet, untuk mempengaruhi mikro kontrol yang ada didalam pipa. Gabus yang melingkar diluar pipa, akan naik turun mengikuti ketinggian air.

Saat gabus naik, maka magnet didalam gabus akan mempengarui, micro kontrol dan selanjutya lampu indikator akan menyala, yang juga di ikuti oleh terkirimnya informasi tingkatan siaga melalui modem. Informasi tersebut akan terkirim ke sejumlah nomor hp yang sudah di program.

Untuk siaga empat, ketiga lampu indikator baik yang warna hijau, kuning maupun merah, akan padam, tetapi akan menghasilkan bunyi alarm yang keras sebagai tanda bahaya. Informasi melalui pesan singkat, akan sampai ke nomor tujuan secepat mungkin. “Nomor HP yang di kirimi pesan adalah tokoh masyarakat pengambil kebijakan seperti Bupati, Camat, Lurah, Dandim Dan Kapolres”, ujar Mohammad Faizal Zulmi, pembuat alat detektor banjir via SMS.

Rangkaian alat sederhana seharga kurang lebih 500 ribu rupiah ini tidak bisa langsung di letakkan di bibir sungai agar tidak rusak, melainkan diletakkan beberpa meter sekitar bibir sungai, dengan menggunakan pipa sebagai media penghubung.

Kedua siswa ini berharap, dengan alat pendeteksi dini banjir ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama yang tinggal dikawasan rawan bencana, seperti sekitar sungai Bengawan Solo.

INFO dari :
http://www.berita86.com/2011/12/siswa-ciptakan-alat-deteksi-banjir-via.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter